Selasa, 21 Oktober 2008

Imunisasi

Imunisasi itu apaan sih?
Imunisasi adalah pemberian vaksin berisi kuman yang mati atau yang sudah dilemahkan dengan tujuan agar badan membentuk antibodi untuk melawan jenis kuman yang diberikan tersebut.6
Tujuannya imunisasi apa?
Tujuan antara (pinjem katanya Mbak Ria) adalah melindungi anak dari penyakit plus secara tidak langsung juga melindungi lingkungannya dari penyakit.
Tujuan akhirnya adalah menghilangkan penyakit yang disebabkan oleh kuman tersebut.

Memangnya sudah ada ya penyakit yang hilang karena imunisasi?
Ada dong….
Contohnya cacar (bukan cacar air yaa….) sudah hilang dari Indonesia sejak tahun 70-an (CMIIW). Kenapa? Karena vaksin cacar sudah ditemukan dan diberikan pada masyarakat Ina. Akibatnya penyakit cacar bisa hilang dari permukaan bumi Ina.

Trus kalau kasusnya penyakit Polio, dulu kan udah rame tuh katanya Ina bebas polio. Lha kok tiba2 ada wabah polio sampai akhirnya dilakukan PIN
Nah inilah kenapa kok imunisasi itu penting…

Mungkin (mungkin lho yaa….) dari sekian banyak anak di area tertentu, mungkin ada anak2 yang tidak diimunisasi polio. Akibatnya virus polio menyerang dan menyebabkan kelumpuhan dan akibatnya menjadi wabah menyerang anak2 lain yang tidak diimunisasi polio.
Untuk mencegah polio mewabah, makanya dilakukan PIN (sapu jagad) dengan memberikan vaksin polio pada anak2 secara merata.
Sapu jagad ini diperlukan agar tidak ada anak yang terlewat diimunisasi yang dikhawatirkan nanti akan membawa virus polio di lingkungannya.
39
Tapi kenapa kok setelah imunisasi suka ada anak yang panas (misalnya habis DPT) atau merah2 (misalnya habis Campak atau MMR)?
Nah…pemberian vaksin kan memasukkan kuman ke dalam tubuh. Badan secara otomatis akan membentuk benteng atau perlindungan agar badan tidak menjadi sakit oleh kuman tersebut. Pada sebagian anak, timbuk efek samping vaksin seperti demam, rash atau ngilu.
Tapi apakah berbahaya?
Umumnya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) cenderung tidak berbahaya. Memang pada sebagian sangat kecil ada yang mengalami KIPI yang cukup berat, tapi kasusnya sangat jarang terjadi.

Tapi katanya Imunisasi ga bisa melindungi 100%? Trus buat apa dong diimunisasi?
He3….KB aja ga ada yang bisa mencegah kehamilan dengan 100%, ya kan? Namanya saja buatan manusia, tidak ada yang bisa memberikan perlindungan 100%, karena ada 1% atau kurang yang “jatahnya” Allah, yang punya kuasa.
Nah…imunisasi kan tadi diperlukan untuk memberikan perlindungan agar anak tidak terserang penyakit. Trus kalau ternyata tetap terserang penyakit berarti vaksinnya ga bermanfaat dong?
Umumnya, apabila penyakit menyerang anak yang sudah diimunisasi, kalaupun menjadi sakit, cenderung tidak parah. Jadi kalaupun sakit, penyakitnya cenderung lebih ringan, karena sudah memiliki antibodi.
selimutan
Berarti imunisasi bermanfaat dong ya?
Jelas dong, karena vaksin kan dibuat tidak sembarangan. Vaksin sebelum dilempar ke pasaran sudah melewati 3 tahap uji klinis dan juga telah dipastikan keamanan dan keefektifannya. Walaupun memang setelah dilepas ke pasaran masih juga dilakukan penelitian lebih lanjut (after market) untuk mengamati lebih lanjut.
";})();ButtonMouseDown(this);'>
Kenapa kok imunisasi harus pas dengan jadwalnya?
Gini, penentuan jadwal imunisasi kan ga sembarangan. Ada penelitiannya, dengan tujuan agar kadar antibodi yang dibuat oleh tubuh cukup efektif untuk menahan serangan kuman. Jadi pembuatan jadwal imunisasi itu ga sembarangan.
Misalnya kenapa kok imunisasi campak itu pas anak umur 9 bulan?
Itu karena dari hasil penelitian diketahui bahwa bayi masih membawa perlindungan dari ibunya (maternal apaa…gitu) yang semakin lama akan semakin menurun, sehingga diperlukan imunisasi campak di usia 9 bulan atau MMR di usia 12 bulan.
Itu juga makanya kenapa kok DPT harus 3 kali di usia 2, 4 dan 6 bulan.

Jadi imunisasi harus sesuai jadwal?
Ya iya dong, kalau ga gitu berarti tujuan akhir untuk eradikasi penyakit ga tercapai karena perlindungan pada anak ga maksimal.
Harus sesuai dengan jadwal…

Pada kondisi apa aja sih boleh imunisasi?
Mayoritas kondisi bayi tidak menyebabkan halangan untuk imunisasi. Imunisasi hanya boleh ditunda untuk :
- Sakit berat dan akut; Demam tinggi;nightmare
- Reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik;
- Bila anak menderita gangguan sistem imun berat (sedang menjalani terapi steroid jangka lama, HIV) tidak boleh diberi vaksin hidup (polio oral, MMR, BCG, cacar air).
- Alergi terhadap telur, hindari imunisasi influenza

Lainnya? Immunization is fine…

Cara membuat vaksin
Vaksin dihasilkan dari kuman (atau bagian dari tubuh kuman) yang menyebabkan peyakit. Sebagai contoh, vaksin campak dihasilkan dari virus campak dan vaksin Haemophilus influenza type B (Hib) dihasilkan dari bagian bakteri Hib. Perbedaannya terletak pada cara pembuatan vaksin tersebut.

Terdapat 2 jenis vaksin –‘hidup’ dan ‘mati’. Untuk membuat vaksin hidup, virus hidup dilemahkan dengan melepaskan virus ke dalam tisu binatang beberapa kali (dengan proses bertahap) hingga kurang lebih 50 kali untuk mengurangi potensinya. Sebagai contoh virus campak dilepaskan ke dalam embrio ayam, virus Polio menggunakan ginjal monyet dan virus Rubela dengan sel-sel diploid manusia (bagian tubuh janin yang digugurkan).

Kuman yang lemah ini kemudian dikuatkan dengan Adjuvan (perangsang anti bodi) dan stabilisator (sebagai pengawet untuk mempertahankan khasiat vaksin selama disimpan). Hal ini dilakukan dengan menambah obat, antibiotik dan bahan kimia beracun kedalam campuran tersebut seperti: neomycin, streptomycin, natrium klorida, natrium hidroksida, alumunium hidroksida, alumunium hidroklorida, sorbitol, gelatin hasil hidrolisis, formaldehid dan thimerosal.

Sedangkan vaksin yang ‘mati’ dilemahkan dengan pemanasan, radiasi atau reaksi kimia. Campuran virus atau bakteri, bahan beracun dan bagian tubuh binatang yang berpenyakit inilah yang disuntikan ke dalam tubuh anak atau orang dewasa ketika mendapatkan vaksinasi.

Tadi ada tulisan vaksin hidup, apa ya itu?
Vaksin yang diberikan ada 2 jenis, yaitu vaksin hidup (yang sudah dilemahkan) dan vaksin mati.
Jenis vaksin hidup : Polio Oral (OPV), MMR, BCG, Varicella, Campak
Jenis vaksin mati : Hep B, Hep A, Typhoid, DPT, Hib, Influenza

Khusus untuk sesama vaksin hidup, bila tidak diberikan bersamaan (dalam waktu yang berbeda) jaraknya harus minimal 4 minggu. Kalau tidak dapat menyebabkan antibodi yang dibuat untuk vaksin hidup kedua yang disuntikkan tidak maksimal. Makanya, lalukanlah imunisasi simultan.

Bagaimana sebagian besar vaksin dihasilkan?
Dalam buku The Consumer’s Guide to Childhood Vaccines, Barbara Loe Fisher, Pendiri dan Presiden pusat informasi vaksin nasional (yang didirikan untuk mencegah kerusakan tubuh dan kematian akibat vaksin melalui pendidikan umum) menjelaskan proses pembuatan vaksin sebagai berikut:

-Vaksin DPT (Difteria, Pertusis dan Tetanus) (vaksin bakteri tidak aktif): untuk menghasilkan Pertusis dari DPT, bakteri Pertusis B dibiakkan, diambil dan dilemahkan melalui pemanasan dan kimiawi, kemudian diendapkan dalam cairan bahan kimia seperti kalium fospat, natrium, klorida dan thimerosal (raksa), yang digunakan sebagai pengawet. Alumunium ditambah sebagai adjuvan. Selanjutnya vaksin Pertusis ini kemudian dicampur dengan vaksin DT

- Vaksin DtaP(Difteria, Tetanus dan Acellular Pertusis): Tidak seperti vaksin DPT, Purified acellular atau vaksin DtaP tidak mengandung bakteri Pertusis B asli. Vaksin DtaP dibuat dengan memisahkan sebagian besar racun dalam bakteri Pertusis B asli, sehinggga didapatkan beberapa komponen bakteri dalam vaksin. Komponen tersebut masih mengandung racun yang kemudian dinetralkan dengan formaldehid, selanjutnya thimerosal ditambahkan sebagai pengawet dan alumunium sebagai adjuvan. Vaksin acellular Pertusis kemudian dicampurkan dengan vaksin DT.

- Vaksin MMR (Campak, Gondok dan Rubela): Vaksin MMR yang digunakan AS adalah vaksin virus hidup. Vaksin tersebut mengandung (1) virus Campak hidup lemah (dilemahkan) yang dibiakkan dalam kultur sel embrio ayam; (2)Virus Gondok hidup yang lemah dan dibiakkan dalam sel kultur embrio ayam; dan (3)Kuman witar RA 27/3 lemah dari virus Rubela hidup yang dilemahkan dan dibiakkan dalam kultur sel diploid manusia (W-38) yang berasal dari tisu janin yang digugurkan pada tahun 1964 setelah ibunya terjangkit Rubela. Vaksin ini tidak mengandung pengawet. Vaksin MMR mengandung antibiotik neomycin, sorbitol dan gelatin yang dihidrolisis sebagai stabilisator. Meskipun vaksin campak, gondok dan Rubela bisa diperoleh secara terpisah tetapi kebanyakan dokter sering memberikan dalam bentuk gabungan (MMR)

- Vaksin Polio hidup oral (OPV): Vaksin Polio oral hidup di AS adalah campuran 3 jenis vaksin polio yang dilemahkan dan dibiakkan dalam kultur sel ginjal monyet hijau Afrika. Sel ini kemudian dibiakkan dalam medium yang terdiri dari larutan garam yang mengandung asam amino, antibiotic dan serum anak sapi. Setelah berkembang virus dipindahkan ke medium yang tidak mengandung serum anak sapi. Vaksin ini mengandung sorbitol dan antibiotik streptomycin serta neomycin.

- Vaksin Polio tidak aktif (IPV): Vaksin Polio tidak aktif yang digunakan di AS ialah endapan steril 3 jenis virus Polio yang dibiakkan dalam sel VERO, garis keturunan sel ginjal monyet hijau afrika. Virus ini dipekatkan, dimurnikan dan dihilangkan daya jangkitnya dengan formaldehid. Vaksin IPV mengandung fenoksietanol dan formaldehid sebagai pengawet serta neomycin, streptomycin dan polymyxin

- Vaksin hepatitis B: vaksin virus Hepatitis B yang pertama dibuat pada tahun 70-an dengan menggunakan virus yang dipisahkan dari darah manusia pengidap Hepatitis B kronis. Vaksin Hepatitis B yang didapat dari plasma darah dipatenkan AS pada tahun 1981 dan diberikan pada penduduk yang berisiko tinggi terjangkit Hepatitis B pada tahun 80-an sampai vaksin rekombinasi Hepatitis B hasil rekayasa genetik muncul. Vaksin rekombinasi Hepatitis B yang digunakan AS didapat dari antigen selubung virus Hepatitis B yang dihasilkan dalam sel ragi. Sebagian gen virus Hepatitis B diklonkan ke dalam ragi (ragi biasa untuk membuat roti) sehingga vaksin dihasilkan dari kultur ini. kemudian vaksin diawetkan dengan formaldehid dan mengandung 95% anti gen selubung virus Hepatitis B, 4% protein ragi, alumunium hidroksida dan thimerosal ditambahkan sebagai pengawet.

- Vaksin Varicellazostrer (cacar air): Vaksin cacar dibuat dari kuman Oka/Merck Virus Varicella hidup yang dilemahkan. Virus ini didapat dari anak-anak penderita Cacar alami, kemudian dimasukkan ke dalam kultur sel paru-paru embrio manusia, selanjutnya diambil dan dimasukkan ke dalam embrio tikus percobaan. Dan akhirnya dimasukkan ke dalam kultur sel diploid manusia. vaksin ini mengandung sukrosa, fosfat, glutamat dan gelatin yang diproses sebagai stabilisator

- Vaksin Cacar (walaupun vaksin ini tidak digunakan namun masih dipakai untuk penelitian penyakit AIDS dan vaksin rekombinan rekayasa genetik baru): Perut anak sapi dicukur kemudian diberikan banyak torehan pada kulitnya. Kemudian virus cacar diteteskan pada torehan itu dan dibiarkan bernanah selama beberapa hari. Anak sapi tersebut dibiarkan berdiri dengan kepala terikat supaya tidak dapat menjilati perutnya. Kemudian anak sapi itu dikeluarkan dari kandang dan dibaringkan diatas meja. Perutnya memborok dan bernanah, nanahnya diambil lalu dijadikan serbuk. Serbuk itu adalah bahan vaksin cacar. Disamping borok dan nanah kering dalam vaksin cacar, virus yang kebetulan terdapat pada anak sapi terbawa kedalamnya. (Walene James, Pengarang Immunization: The Reality Beyond the Myth)


Apalagi yang dimaksud dengan imunisasi simultan?
Imunisasi simultan itu adalah pemberian beberapa jenis vaksin dalam satu kali kunjungan ke dokter. Jadi misalnya 2 kali suntik atau satu suntik dan satu tetes, itu namanya simultan.
Lain dengan yang namanya combo. Itu adalah beberapa jenis kuman dalam satu vaksin. Misalnya DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus), MMR (Measles, Mumps, Rubella), Tetra-Hib (DPT-Hib). Itu namanya combo.

Memang ga bahaya memberikan imunisasi simultan?
Tidak ada bahayanya memberikan imunisasi simultan. Justru lebih banyak keuntungannya. Tadi di atas kan sudah dibahas kalau imunisasi harus tepat waktu agar bisa memberikan perlindungan dengan maksimal. Jadi memberikan imunisasi simultan akan melindungi anak kita lebih cepat, mengurangi trauma suntik (nangisnya cuma 1 kali buat 2 atau lebih suntikan) dan tentu mengurangi jumlah kunjungan ke dokter.

Toh, di lingkungan sekitar kita juga banyak kuman tapi kita ga jadi sakit. So, apa bedanya dengan memberikan beberapa kuman ke dalam badan anak kita?


Referensi yang bisa dibaca-baca :
http://lieamhar.blogspot.com
http://kurniarachman.multiply.com
http://www.mayoclinic.com/invoke.cfm?id=CC00013
www.sehatgroup.web.id/artikel/233.asp?FNM=233
http://www.cdc.gov/vaccines/

Selasa, 14 Oktober 2008

Award dari ica...


It has been done according to the following rules:
1.The Winner my put the logo on her blog
2.Put alink to the person you got the award from
3.Nominate 5 blogs
4.Put link to the blogs
5.Leave a message for your nominnees

Selasa, 17 Juni 2008

dede riza kena flu....

Apr 2, '08 10:27 PM

dede riza dah 11 bulan loh giginya dah mau 4 yg atas dah numbuh 2 gede n renggang hehehe.....
hari selasa tgl 1 april kemaren ibunya riza kuliah malem (sedih juga sih) dah lama g kuliah lagi.. tapi musti.. kudu.. harus dilanjutin demi masa depan.. telepon rumah jam 9 malem dede riza dah bobo dari jam 1/2 9 sejarah tidur paling malem tuh.. biasanya jam 8 udah tepar di tempat tidurnya.pulang jam 10 malem sampe rumah ternyata dede riza lagi kebangun.. n ya Allah dede riza pilek... idungnya mampet. jadi dia g bisa tidur. pertama ubun2nya aku kasih minyak telon (g mempan) akhirnya matiin ac kamar trs tetesin breathy yg isinya NaCl 0,9% = garam fisiologis untuk pencair cairan hidung. daddynya naruh air mendidih di kamar biar uapnya bisa di hirup dd riza. cukup efektif. sempet main2 dulu jam 1/2 1 daddynya bawa kue ulang tahun n kado special hihihihi aku ulang tahun so sweet hunny.... daddy ngasih kejuatan n dede riza ikutan tiup lilin. seudah itu dd riza langsung tidur pules tanpa hidung mampet lagi. mungkin dd riza mo ikutan ngasih kejutan buat ibunya... hehehe... jam 5 pagi dd riza bangun aga rewel. pas dipegang badannya anget. langsung deh di ukur pake termometer coz tangan kita bukan lah pengukur suhu tubuh yg akurat. lumayan anget 36.45 derajat.idungnya meler..Aku kasih ASI n banyak2 aer putih. baca common problemnya milis sehat.. terpaksa ibunya dd riza g masuk kantor deh.. jam 6 suhu badannya turun jadi 35.55 idungnya masih meler. makan tetep banyak, n tetep aku mandiin. jam 8 abis mandi dd riza tidur sampe jam 1/2 10. bangun minum ASI lagi, jam 10an aku kasih biscuit abis 2 biji. mimi putihnya (minum aer putih) juga banyak. idungnya Meler abizzz... Rewel bgt mungkin karena sakit badannya n pusing.. suhu tubuhnya juga naik jadi 38 derajat dari rewet itu aku kasih paracetamol 0.9 ml. lumayan rewelnya ilang. tetep aktif n makan banyak. jam 1 bobo ampe jam 3. n malemnya bobo jam 7 bangun 2 kali karena haus idungnya juga dah g mampet lagi. Tadi pagi bangun jam 5 pagi Alhamdulillah hari ini dd riza dah enakan hari ini. kata neneknya mungkin mo pinter jalan.... "AMIN"

gigi ke dua Riza





Feb 26, '08 10:08 PM
for everyone
Riza dah 10 bulan loh.....
2 minggu yg lalu gigi dede riza tumbuh lagi... hehe... gigi bawah yg ke dua. Sekarang riza kalo gigit mainanya gemesss bgt.. ampe ada suara mmmmmmmmmmmmmmmmmzzzzzzzzzzzzz......... gt heheheheheheheheheheheheheheheh.... kemaren daddy ma ibunya riza beliin ayam2an ma puppies2an yg diputer bisa jalan sendiri.. hehehehe.. pertama2 takut bgt dia ampe kalo mainannya jalan dia meluk ibunya kencenggg bgt... tapi lama kelamaan dia berani juga. ampe kalo lagi maenin ayam2annya asik sendiri kalo ayam2an di taro di bawah dd riza ngejentikin jarinya ampe bunyi sambil bilang kerrr..kerrr... (uuggghhh pinter bgt anak ibu). tapi untuk suara anjing dd riza blom bisa ngikutin. Kemaren sore waktu ibu ma daddynya pulang kerja dd riza lagi baca bukunya yg judulnya jika aku jadi kucing... waktu ibunya dateng langsung nyapa dd riza eh dd riza hanya liat sebentar dah gitu baca lagi sambil bilang hwee...hweee(ngikutin suara kucing mengeong, tapi vbaru bisa kaya anak kucing) yahh.. bubunya riza di cuekin deh... ngenes ya dah seharian di kantor kangen bgt ma dd riza eh tau2 pulang sambil nerobos ujan gede dengan motor demi pengen cepet2 pulang ketemu dd riza eh dd rizanya hanya ngelirik doank mmmmmmmmmmmmmm.........................................
Sekarang dd riza dah bisa bediri sendiri loh.. walaupun cuma beberapa detik. kalo di titah jalan maunya bukan jalan tapi lari... mmmm dah dulu ah ibunya riza lagi aga2 meriang neeh.. gara2 keujanan kemaren kali ya.. duh mudah2an aja g nyampe sakit deh..."Aminn...."

Tadi malem dd riza jatoh huuu...huuu...


Tadi malem dd riza jatoh huuu...huuu... sedih, dah gitu ibunya g boleh gendong...mmmmmm trs ibunya deh di marah2in. lah orang dah di ganjel bantal ma guling trs mo di ganjel apa lagi.. yakin deh pasti di rumah ada yg ngomong2 nyalahin bubunya riza .... Siapa yg g sedih anaknya jatoh... bunyinya juga keras banget. Tapi Alhamdulillah g kenapa2. jidatnya merah sedikit, pas tadi pagi di liat g ada memar, ga ada benjol, dah di cek juga badan2nya gpp, pagi2 bangun tidur riza dah aktif bgt kaya semula.

udah praktekin artikel dari milis sehat... ini nih artikelnya

PERTOLONGAN PERTAMA BAYI JATUH
Hati-hati jangan langsung menggendongnya. Pastikan dulu bagaimana
kondisinya!

Usia bayi adalah masa rawan terjadi kecelakaan. Saat ia belajar
berguling umpamanya dan orangtua lengah, ia bisa saja terjatuh dari
tempat tidur. Untuk itulah manajemen penanganan kasus bayi terjatuh
amat diperlukan. Yang pasti, saat si kecil terjatuh, jangan hanya
mengkhawatirkan bagian kepala saja, karena semua anggota tubuhnya
memiliki risiko yang sama untuk mengalami benturan yang dapat
membahayakannya. Berikut penjelasan dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB
Harapan Kita, Jakarta mengenai manajemen kecelakaan pada anak yang
sederhana, yaitu:

* Menyaksikan langsung anak terjatuh.

- Perhatikan bagian mana dari tubuh anak yang mengalami benturan.

- Ingat proses jatuhnya, apakah langsung menghujam ke lantai atau
terbentur sesuatu terlebih dahulu baru ke lantai.

- Pastikan dari ketinggian berapa meter anak terjatuh dan media apa
yang menjadi tempat pendaratannya.

- Lihat dan perhatikan baik-baik kondisi si kecil. Apakah setelah
jatuh langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota
badannya? Jika ya, kita bisa langsung menggendong untuk
menenangkannya. Setelah ia tenang, baru lakukan observasi.

- Adapun observasi yang perlu dilakukan adalah:

+ Cari dan ingat bagian-bagian mana saja yang lebam/benjol/ memar di
seluruh anggota badan bayi. Jika menemukan benjolan di kepala atau
memar di badan, boleh diobati dengan obat antitrauma oles. Jika pada
bagian kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi bayi menangis
saat dipegang, larikan segera ia ke rumah sakit terdekat.

+ Coba gerakkan kedua tangan bayi, ke samping, ke atas, ke bawah, ke
depan, lalu rentangkan dan angkat-angkatlah. Jika ada keluhan
pastikan di tangan yang mana dan saat dalam posisi seperti apa. Ini
sebagai bahan untuk dilaporkan ke dokter.

+ Lakukan hal yang sama pada kaki.

+ Tengokkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri. Coba dekatkan dagu
bayi ke dada secara perlahan. Jika ada keluhan catat sebagai laporan
pada dokter.

+ Miringkan badan si kecil ke kiri dan ke kanan. Jika ada keluhan catat dan laporkan ke dokter.

- Observasi perlu dilakukan selama 2x24 jam. Jika dalam kurun waktu itu ada keluhan, apalagi sampai muntah dengan menyembur, segera larikan ke rumah sakit terdekat.

- Sebaliknya bila setelah jatuh dalam keadaan sadar tapi pasif (apalagi tidak menggerak-gerakkan anggota badannya) jangan mengangkatnya. Hubungi UGD rumah sakit terdekat atau 118 untuk minta pertolongan paramedis. Salah mengangkat dalam kondisi seperti ini
dapat berisiko fatal.

* Jika menemukan si kecil sudah di lantai.

- Perhatikan keadaan bayi; sadar atau tidak, menangis atau tidak, dapat menggerak-gerakkan anggota badan atau tidak. Jika ia tidak sadar atau sadar tapi pasif, ingat jangan menggendongnya, tapi segera minta bantuan paramedis terdekat, UGD atau 118.

- Perhatikan dalam posisi seperti apa si kecil saat ditemukan.

+ Jika dalam keadaan tengkurap kemungkinan besarnya aman. Tapi kita mesti melakukan pemeriksaan seputar bahu, kedua tangan, dada dan kaki. Caranya gerakkan tangan ke atas, depan, samping. Jika ada keluhan sakit segera bawa ke dokter.

+ Jika dalam keadaan telentang. Periksa dan perhatikan daerah kepala bagian belakang, leher, punggung, dan panggul, mulai dari tanda lebam atau merah, hingga keluhan sakit saat disentuh dan digerakkan seperti yang telah disebutkan di atas. Pastikan bayi tidak muntah atau mengalami penurunan kesadaran dalam 2x24 jam. Jika ada keluhan
segera larikan ke dokter.

+ Jika bayi ditemukan dalam posisi miring, kanan atau kiri. Perhatikan dan periksa kepala, tangan yang menjadi tumpuan badan, juga kaki. Lakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas. Jika ada keluhan segera larikan ke dokter.

+ Jika ditemukan dalam posisi duduk. Periksa dan pastikan bayi masih sadar, biasanya menangis, dan mampu menggerakkan anggota badan. Periksa bagian panggulnya, ada tidak tanda memar, merah, atau sakit saat dipegang atau digerakkan. Jika ya segera larikan ke dokter.

* Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan

- Dalam posisi apa pun jatuhnya si kecil, jangan lupa melakukan pemeriksaan mata. Baiknya menggunakan senter:

+ Masih bereaksikah saat kita senter matanya, mengedip, menutup matanya atau kaget. Jika tidak bawa segera anak ke rumah sakit.

+ Gerakan senter ke kanan dan ke kiri, masih mampukah bayi mengikuti gerakan sinar. Jika tidak ia harus segera dilarikan ke rumah sakit.

+ Perhatikan pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama besar/kecilnya saat kita senter satu per satu. Jika sama kita bisa bernapas lega. Bila tidak, bayi perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut, seperti CT Scan.

- Ukur dan pastikan si kecil jatuh dari ketinggian berapa. Sebab semakin tinggi pastinya gaya gravitasi bumi akan lebih kuat menarik si anak. Tentu efek yang ditimbulkan pun semakin besar.

EFEK POSISI JATUH

Di bawah ini kemungkinan- kemungkinan yang bisa terjadi pada bayi saat terjatuh. Dengan pengetahuan ini diharapkan orangtua bisa lebih memahami kondisi bayi bila terjatuh dan mampu melakukan pertolongan pertama yang benar:

* Jika kepala terlebih dahulu yang membentur lantai

Di sebelah mana pun benturan itu terjadi selama masih di kepala, kita perlu mewaspadainya. Tulang tengkorak bayi masih rapuh dan ia belum memiliki refleks untuk menahan dengan baik. Kemungkinan yang bisa terjadi, bayi mengalami fraktur atau retak/patah tulang tengkorak kepala, atau perdarahan di luar tengkorak atau di dalam
tengkorak.

Perdarahan di luar dapat ditandai dengan adanya benjol/memar. Selama tidak ada fraktur, kondisi ini bisa dikatakan tidak parah. Rabalah ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.

Harap diketahui, bila tidak ditemukan benjolan/memar, tapi bayi menangis (atau justru tidak menangis dan langsung tertidur), tidak sadarkan diri, mengalami kejang/muntah- muntah (yang menyembur bukan gumoh), ada kecurigaan bayi mengalami perdarahan di dalam tengkorak kepalanya. Segera larikan ke rumah sakit terdekat.

* Jika dada terlebih dahulu yang membentur permukaan

Kalau tempat mendaratnya datar, kemungkinan risiko bayi untuk cedera lebih sedikit. Sebaliknya, tempat mendarat yang tidak mulus atau ada tonjolan yang tepat mengarah ke dadanya dapat mengakibatkan fraktur/parah tulang iga atau rusuk yang patahannya dapat mengenai organ paru-paru atau jantungnya. Untuk itu perhatikan apakah si kecil dapat bernapas secara normal atau tidak.

Umumnya jika bagian dada terlebih dahulu yang "mendarat", secara alami tangan akan membuat perlindungan terlebih dahulu. Karena itu periksa juga kondisi tangan dan bahu bayi. Apakah ada pergelangan tangannya mengalami patah atau adakah sendi yang keluar (dislokasi) dari tempatnya. Periksa juga bagian kepala, khususnya dahi. Biasanya
saat mendarat, sekalipun dada terlebih dahulu, kepala langsung menyusul membentur lantai.


* Jika panggul terlebih dahulu yang mendarat

Kemungkinan besar bayi akan mengalami dislokasi atau fraktur tulang panggul. Karena panggul berhubungan langsung dengan tulang belakang, dikhawatirkan ada saraf-saraf yang terjepit. Jika yang terjepit saraf kaki biasanya si kecil tidak bisa menggerakkan kakinya alias lumpuh.

* Jika yang mendarat kaki terlebih dahulu

Kejadiannya pada tiap bayi bisa berbeda. Jika ia sudah bisa berdiri pasti akan menahan tubuhnya dengan kaki lalu jatuh bersimpuh. Risiko kasus ini adalah dislokasi atau keseleo. Pada bayi di bawah 6 bulan meski belum mampu menahan tubuhnya, secara alami badan bayi akan terjatuh ke depan dan sebelum mendarat tangannya akan menjadi
bumper.

* Jika yang mendarat bokong duluan

Berbahaya karena kaitannya langsung dengan tulang belakang dan dapat mengakibatkan patah pada tulang punggung bayi. Risiko lain, bila ada saraf yang terjepit bisa

mengakibatkan kelumpuhan. Bayi yang ditemukan terjatuh pada posisi seperti ini jangan digendong. Biarkan paramedis yang melakukan pertolongan. Tapi jika si kecil sadar dan
bisa aktif kita bisa langsung menggendongnya.

* Jika yang mendarat terlebih dahulu punggung

Menjadi bahaya jika saat mendarat posisi leher ikut terlipat/tertekuk karena bisa mengakibatkan keseleo dan fraktur tulang leher. Bila bayi dalam keadaan tidak sadar jangan mencoba mengangkatnya. Langkah yang bisa kita lakukan adalah minta bantuan
paramedis di UGD di rumah sakit atau 118.

Selasa, 15 April 2008

tumbuh gigi


DI COPY dari qibty.multiply.com (abisnya waktu itu multipy di blok... takut di blok lageeh..)

Jan 23, '08 11:19 PM
Dd riza dah 9 bulan blom juga nongol giginya.... tapi dah seneng bgt gigit bubunya kalo lagi mimi.. hehe.. biar begitu dd riza dah bisa berdiri sendiri loh... tapi pake nyandar di bantal guedhee bgt... hari ini dd riza dah 9 bulan.. weewww g kerasa ya... Ya Allah semoga umur yg Engkau beri untuk dd riza menjadi umur yg berkah untuk semuanya... amin.... balik lagi ke gigi dd riza tadi baru dari drg Etty (drg di kantor ku) katanya sih gpp soalnya khan tiap anak pertumbuhannya beda2. Lega deh kalo gitu,,, ada artikel bagus nih siapa tau berguna buat ddnya yg blom tumbuh gigi ...

Bila Si
Kecil Tumbuh Gigi
 
Tanda-tanda tumbuh gigi:
 
Rewel di siang hari dan kadang-kadang juga di saat tidur malam di seputar mulut dan gusi. Bisa berupa rasa gatal atau nyeri. 
Menggigit-gigit jari atau mainannya. Tidak nafsu makan. Tak perlu terlalu 
khawatir, tetapi tetaplah mencoba memberi makanan yang lembut dan susu dalam jumlah yang
cukup. Suhu tubuhnya turun naik. Jika tidak sedang flu dan suhu tidak tertambah panas (lebih dari 38,5 C), tak perlu panik,
karena suhu tubuh akan normal dengan sendirinya.
Kalau perlu berikan obat penurun panas.
Untuk bayi di atas usia 4 bulan, jika perlu berikan obat oles khusus untuknya yang bebas alkohol untuk memberi rasa dingin di
seputar gusi.
 
Merawat
Gigi Sejak Bayi
 
 
Sikat giginya sejak gigi pertamanya muncul. Gunakan sikat gigi khusus untuk seusianya. Hindari pemakaian pasta gigi meskipun 
khusus untuk anak-anak. Jangan pernah membiarkan bayi tidur dengan botol susu, sari
buah, atau teh manis di mulutnya. Kandungan gula bisa merusak giginya.
Bila haus disela-sela waktu tidur, biasakan memberinya air putih. Batasi 
makanan manis yang boleh dikonsumsi si kecil. Tetapkan jadwal sikat gigi, 
misalnya bangun tidur sehabis makan atau sebelum tidur. Membiasakannya sikat gigi dari awal,
akan melatih disiplinnya selain juga membuat giginya selalu bersih dan
terhindar dari kerusakan gigi.
 
Tip
seputar gigi:
 
 
Gigi yang akan tumbuh memang membuat bayi rewel dan suhu tubuhnya agak menghangat, tetapi tidak membuatnya demam, diare atau
tidak bisa tidur sama sekali. Jika hal-hal tersebut terjadi bersamaan
dengan tumbuhnya gigi, segera periksakan ke dokter. Walaupun gigi sering 
muncul di usia enam bulan,pertumbuhan gigi berbeda pada setiap bayi. Anda hanya perlu khawatir jika
sampai usia 1 tahun, gigi si kecil belum muncul. Setelah giginya tumbuh, 
jauhkan bayi dari mainan khusus untuk gigi yang bisa digigit (mengandung air). Airnya tersebut bisa
bocor dan mungkin berbahaya jika tertelan. Kalau sulit makan dan minum 
susu, berikan tambahan cairan air putih dan jus buah.
 
Sumber: Buklet Milna "Tumbuh
Kembang Optimal bagi Si Kecil"